BERKELEY, California – Seorang pengemudi Tesla yang tewas dalam kecelakaan baru-baru ini di California memuji fitur “full self-driving” yang dimiliki produsen mobil tersebut dan memposting video di akun Tiktok miliknya yang memperlihatkan ia tampak melepaskan tangannya dari kemudi.
Pada tanggal 5 Mei, Tesla Model 3 menabrak truk yang terbalik di jalan bebas hambatan di Fontana, menewaskan pengemudi Tesla dan melukai pengemudi truk serta seorang pengendara mobil yang berhenti untuk membantunya.
Associated Press mengutip polisi yang mengatakan bahwa penyelidikan awal menetapkan bahwa sistem bantuan pengemudi Autopilot Tesla diaktifkan sebelum kecelakaan itu.
Namun dalam koreksi yang dikeluarkan Jumat malam, polisi mengatakan: “Keputusan akhir belum dibuat mengenai mode mengemudi apa yang digunakan Tesla.”
Dua video seorang pria yang mengemudi dengan tangan lepas dari kemudi diposting ke akun Tiktok yang diduga milik korban, Steven Hendrickson, 35 tahun, dari Running Springs, California.
“Apa yang akan saya lakukan tanpa Tesla yang sepenuhnya bisa dikendarai sendiri setelah seharian bekerja,” kata salah satu pesan. “Pulang kerja dari LA sepulang kerja, syukurlah bisa mengemudi sendiri,” kata komentar di video lain, menambahkan: “Mobil terbaik yang pernah ada!”
Tesla menjuluki fitur asisten pengemudinya “Autopilot” atau “Full Self-Driving”, yang menurut para ahli dapat menyesatkan konsumen sehingga percaya bahwa mobil dapat mengemudi sendiri.
Tesla mengatakan di situs webnya bahwa fitur Autopilot tidak membuat kendaraan menjadi otonom.
Di akun Facebook-nya, Hendrickson merekam video saat mengemudi dengan autopilot dan berkata, “Jangan khawatir. Saya menggunakan autopilot.”
Anggota keluarga tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar dan Tesla, yang telah membubarkan tim hubungan masyarakatnya, tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Tesla Club-SoCal, sekelompok pemilik Tesla di California Selatan, mengatakan di media sosial bahwa dia adalah anggota aktif yang “mencintai Tesla-nya”. Dia meninggalkan istri dan dua anaknya, tambahnya.
Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional telah menyelidiki lebih dari dua lusin kecelakaan yang melibatkan kendaraan Tesla, termasuk kecelakaan Fontana dan kecelakaan besar di Texas bulan lalu yang menewaskan dua orang.
Sejak tahun 2016, setidaknya tiga kendaraan Tesla yang beroperasi dengan Autopilot telah mengalami kecelakaan fatal, dua di antaranya melibatkan mobil Tesla yang melaju di bawah semi truk di Florida.
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional mengatakan bahwa sistem self-pilot Tesla tidak mendeteksi truk dengan baik ketika melintasi jalur mobil, sehingga berkontribusi terhadap kecelakaan yang juga disebabkan oleh kurangnya perhatian pengemudi dan sistem pemantauan pengemudi yang memadai.