Seperti Tom Cruise dalam “Top Gun” yang asli, banyak pengemudi yang “membutuhkan kecepatan”.
Hampir 90 persen pengemudi mengaku sesekali ngebut. Oleh karena itu, pemerintah berupaya memperlambat pengemudi dengan melakukan investasi pada upaya-upaya seperti menaikkan denda, memperbaiki jalan, “menenangkan lalu lintas”, kampanye menakut-nakuti, program pendidikan, dan banyak lagi. Tampaknya tidak ada yang bisa membantu karena kematian di jalan raya, yang sebagian besar disebabkan oleh kecepatan, terus meningkat.
Respons terbaru Uni Eropa terhadap masalah ini adalah dengan mengadopsi teknologi peredam kecepatan. Intelligent Speed Assistance (ISA) kini diwajibkan di semua kendaraan yang dijual di UE. ISA menggunakan haptics, kamera, dan peringatan untuk meminta pengemudi memperlambat, dan bahkan mengurangi tenaga mesin jika pengemudi melebihi batas.
Ketika mobil yang terhubung dengan data yang diunggah ke server pusat untuk dianalisis menjadi lebih umum, kemungkinan besar pembuat undang-undang di luar UE akan mencoba menggunakan data tersebut untuk memaksa pengendara agar melambat.
Selain itu, ketika kendaraan self-driving yang sangat atau sepenuhnya otomatis mulai beroperasi, memungkinkan operator untuk mengambil alih kendali kendaraan dari jarak jauh jika diperlukan; penegakan hukum, berdasarkan preseden legislatif UE, dapat mengembangkan undang-undang yang mewajibkan pengontrol lalu lintas jarak jauh untuk memperlambat kecepatan secara otomatis.
Keselamatan itu penting, namun pengemudi yang frustrasi mungkin bereaksi negatif — mungkin meningkatkan insiden kemarahan di jalan.
Apakah ada cara untuk memenuhi “kebutuhan akan kecepatan” pengemudi sambil tetap memastikan keselamatan maksimal?
Mungkin jawabannya terletak pada penyelidikan mengapa pengemudi mengebut. Penelitian menunjukkan bahwa ketika pengemudi kehilangan menit-menit berharga di tengah lalu lintas padat, mereka cenderung mempercepat kecepatan mereka untuk mengejar waktu yang hilang, serta mengemudi dengan lebih agresif.
Di sinilah kendaraan yang kecepatannya diatur dan terhubung — bila digunakan dengan benar — dapat berperan. Menurut para ilmuwan, kendaraan yang dikendalikan oleh server pusat – serta kendaraan dengan kendali jelajah internal – dapat mengurangi kemacetan secara signifikan.
Namun pengemudi harus selalu mendapat informasi.
Jika pengemudi mengetahui bahwa mengikuti batas kecepatan yang ditetapkan akan membawa mereka ke tujuan lebih cepat, maka motivasi mereka untuk ngebut akan menurun. Untuk mencapai hal ini, sistem yang secara otomatis menyesuaikan atau menyarankan perubahan kecepatan dapat memberi tahu pengemudi bagaimana setiap perubahan kecepatan meningkatkan waktu perjalanan, efisiensi bahan bakar, atau penggunaan baterai.
Penambahan fitur seperti pengenalan darurat pada sistem otomatis juga penting karena dapat terjadi situasi yang mengancam jiwa ketika seseorang harus mengemudi dengan cepat untuk menghindari kecelakaan atau menjauh dari seseorang atau sesuatu yang mengancamnya. Regulator dan produsen mobil memerlukan waktu untuk memikirkan strategi untuk membangun perlindungan tersebut.
Tidak ada keraguan bahwa beberapa pengemudi masih memiliki “kebutuhan akan kecepatan”. Teknologi bukanlah solusi menyeluruh terhadap kecelakaan dan cedera lalu lintas. Elemen lain, seperti memperbolehkan lebih banyak orang untuk bekerja dari rumah dan perencanaan kota yang lebih baik, mungkin juga berperan. Namun bagaimanapun juga, sistem pengaturan kecepatan akan mampu menghilangkan penyebab paling umum dari pelanggaran kecepatan yang dilakukan oleh sebagian besar pengemudi. Hal ini dapat mengurangi bahaya yang dihadapi pengemudi di jalan setiap hari.
Kita akan melihat kendaraan dan sistem transportasi mengadopsi sistem yang lebih otomatis, termasuk sistem yang berupaya menjaga keamanan pengemudi dengan mengurangi perilaku ngebut dan agresif.
Dalam jangka panjang, kemungkinan besar akan ada mobil otonom yang dapat mengemudi sendiri dan dilengkapi fitur serta keputusan yang dipandu mesin sehingga menghasilkan jalan yang lebih aman.
Namun akan selalu ada beberapa elemen yang melibatkan manusia, dan dalam beberapa situasi, otomatisasi parsial, bukan sepenuhnya, akan memainkan peran kunci. Perdebatan mengenai sistem wajib ISA di Eropa baru saja dimulai, dan semua orang harus memperhatikannya dengan cermat.