Para eksekutif dari perusahaan-perusahaan termasuk Volkswagen Group menyerukan kepada Uni Eropa untuk menghapuskan birokrasi rumit yang menempatkan wilayah tersebut dalam risiko tertinggal dalam persaingan untuk menarik investasi energi ramah lingkungan.
Upaya Eropa untuk memperbaiki perekonomiannya mendapat ancaman dalam beberapa pekan terakhir, dimana negara-negara seperti Jerman dan Perancis memperlunak langkah-langkah perlindungan iklim atau memperingatkan bahwa langkah-langkah tersebut dapat menakuti investor.
Aliansi CEO, yang juga mencakup para pemimpin pembuat truk Scania dan produsen industri ABB, ingin Brussels mempercepat peralihan tersebut.
“Sangat penting bagi para pembuat kebijakan Uni Eropa untuk terus menjadikan target ramah lingkungan sebagai prioritas,” kata kelompok tersebut dalam surat yang dibagikan kepada wartawan. “Proses yang panjang dan rumit menunda atau bahkan berisiko pada penerapan infrastruktur pengisian daya untuk kendaraan listrik baterai, pembangunan pabrik baterai, dan instalasi industri ramah lingkungan lainnya.”
Eropa sedang membangun kembali basis industrinya ketika Amerika memikat investor dengan kredit pajak yang besar untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan.
Undang-Undang Pengurangan InflasiFokus perusahaan ini dalam meningkatkan industri AS telah membuat marah mitra dagang dari Asia dan Eropa yang menganggap mereka akan dikeluarkan dari pasar AS, khususnya untuk mobil listrik.
Anggota CEO Alliance bertemu di Swedia pada hari Rabu untuk berdiskusi dengan Margrethe Vestager, komisaris antimonopoli UE. Mereka menyebutkan perlunya sistem energi bebas karbon yang tangguh, akses pendanaan yang lebih baik, dan digitalisasi yang lebih cepat.
“Kita kalah dalam pertarungan industri – hal ini cukup jelas bagi siapa pun yang pernah berkunjung ke Tiongkok atau menyelidiki IRA di AS,” kata Greg Poux-Guillaume, kepala produsen cat Akzo Nobel, pada acara di Sodertalje.
“Pemasok saya di Eropa turun drastis dan volumenya diambil alih oleh pemasok Tiongkok karena basis persediaan saya cukup boros energi.”
CEO Alliance mengatakan kombinasi langkah-langkah pengadaan publik dan pendanaan dalam bentuk hibah langsung, kredit pajak, pinjaman dan jaminan keuangan diperlukan untuk menjembatani kesenjangan investasi Eropa, terutama untuk perusahaan-perusahaan kecil.
Kelompok ini mendukung Net Zero Industry Act – jawaban UE terhadap IRA – sebagai cara untuk menarik investasi teknologi ramah lingkungan.
Laporan ini juga menyebutkan perlunya peningkatan ketersediaan listrik terbarukan dan penetapan harga karbon yang “tepat” untuk merangsang lebih banyak belanja sektor swasta.
CEO Alliance didirikan pada tahun 2020 dengan tujuan menjadikan UE sebagai kawasan terdepan dalam perlindungan iklim, sekaligus membuka investasi dan melindungi lapangan kerja.