Sambil mempersiapkan produk barunya, para insinyur pabrik juga akan memperkenalkan berbagai teknik manufaktur untuk EV 2026. Tujuan mereka adalah mengurangi separuh jumlah proses produksi, mengurangi separuh jumlah investasi pabrik, dan mengurangi separuh jumlah timbal produksi yang diperlukan untuk memasang papan reklame baru.
Teknik-teknik baru ini akan mencakup penggunaan giga-molding, yang menghilangkan bagian-bagian dan braket yang tak terhitung jumlahnya dengan membentuk bagian depan dan belakang kendaraan sebagai dua modul raksasa.
Bagian belakang bawah Toyota bZ4X saat ini, misalnya, merupakan campuran kompleks dari 86 bagian yang diproduksi melalui 33 proses. Namun Toyota sedang mengerjakan prototipe untuk mencetak modul multi-bagian yang sama sebagai satu bagian dari satu proses, berkat penggunaan mesin giga press.
“Ini jauh lebih cepat,” kata Yoshio Nakamura, wakil kepala produksi global. Berita mobil. “Intinya, kita akan mempunyai tingkat kebebasan yang tinggi.”
Pengecoran Giga akan diterapkan di pabrik yang membuat Step 3 EV mulai tahun 2026, kata Nakamura. Mobil-mobil tersebut pada dasarnya akan memiliki tiga modul yang disederhanakan, bagian depan, belakang, dan wadah baterai tengah. Pendekatan ini akan meningkatkan efisiensi manufaktur sebesar 20 persen, katanya. Artinya, Toyota mampu memproduksi kendaraan 20 persen lebih banyak dengan jumlah material dan proses yang sama.
Dalam pendekatan baru lainnya, Toyota akan menghilangkan jalur produksi yang berlabuh.
Idenya di sini adalah mobil itu sendiri yang melewati pabrik.
Toyota menyebutnya produksi mandiri, dan ide ini sudah digunakan di pabrik perakitan Motomachi milik perusahaan, tempat bZ4X berjalan sendiri mulai dari perakitan akhir hingga pemeriksaan akhir.
Para insinyur ingin memperluas mode mengemudi mandiri hingga perakitan akhir, yang pada dasarnya mengarahkan mobil ke bagian-bagiannya, daripada membawa bagian-bagian tersebut ke dalam mobil. Hal ini akan mengurangi jumlah investasi karena tidak akan ada ban berjalan tetap atau gantungan yang menyeret mobil melewati pabrik.
Melakukan hal ini akan memungkinkan tata letak yang lebih kompak dan penyimpanan komponen yang lebih fleksibel. Nakamura memperkirakan bahwa hal ini dapat menghemat investasi ratusan juta dolar dan memangkas setengah waktu produksi.
Sistem ini menggunakan teknologi kendali jarak jauh, mirip dengan mobil yang dikendalikan radio, untuk menggerakkan kendaraan. Dan karena ini adalah kendaraan listrik, mereka dapat bergerak dengan menggunakan tenaga baterainya sendiri.
Nakamura mengatakan perombakan pendekatan Toyota terhadap manufaktur kendaraan listrik merupakan perpanjangan, bukan penolakan, dari Sistem Produksi Toyota yang terkenal di dunia, standar emas lean manufacturing yang ditiru dan diterapkan pada segala hal mulai dari bank makanan hingga laboratorium rumah sakit.
Konsep di balik sistem produksi Toyota tetap sama, kata Nakamura. Konsepnya adalah menghilangkan pemborosan dan pekerjaan yang tidak perlu.