Jonjoe Kenny bergabung dengan Hertha Berlin dengan kontrak berdurasi tiga tahun setelah menolak kontrak baru di Everton.
Atletik diketahui telah menerima tawaran dari klub Liga Premier lain, serta dua klub dari Bundesliga.
Kenny, 25, adalah lulusan akademi muda Everton tetapi kesulitan mendapatkan tempat di tim utama meski sering tampil di bawah asuhan Sam Allardyce pada 2017-18.
Peminjaman ke Schalke pada 2019-20 terbukti sukses, dengan sang bek membuat 31 penampilan di Bundesliga, meskipun ia kesulitan di paruh kedua musim berikutnya di Celtic.
Dia membuat 15 penampilan Liga Premier pada 2021-22, memulai serangkaian pertandingan pada bulan Februari dan Maret saat Everton menghadapi krisis cedera pertahanan.
Penandatanganan pemain internasional Skotlandia Nathan Patterson pada bulan Januari menandakan bahwa Everton melihat masa depan posisi tersebut, dengan Kenny memilih untuk menolak perpanjangan demi mendukung sepak bola reguler.
Hertha Berlin finis di urutan ke-16 Bundesliga dan hanya bertahan setelah mengalahkan Hamburg dengan agregat 2-1 di play-off degradasi.
Kenny juga merupakan bagian dari tim Inggris U-20 yang menjuarai Piala Dunia FIFA 2017.
Setelah Hertha mengumumkan penandatanganannya, Kenny berkata: “Klub memperjelas betapa mereka menginginkan saya. Saya senang berada di sini. Saya tak sabar untuk bermain untuk klub ini, bertemu dengan para penggemar dan pindah ke kota ini.”
“Jonjoe adalah pemain yang akan membawa dorongan dan kecepatan baru ke dalam permainan kami,” tambah direktur olahraga Fredi Bobic. “Dia sudah mendapatkan pengalaman di Premier League dan Bundesliga, dan dia masih punya potensi untuk berkembang lebih jauh di usianya yang baru 25 tahun. Kami bisa merasakan betapa bersemangatnya dia bergabung dengan Hertha BSC selama diskusi kami.”
(Foto: Getty Images)
Mengapa dia kesulitan mempertahankan tempat di tim utama Everton?
Meskipun kegigihannya mengimbangi perawakannya yang relatif kecil, masalah utama Kenny adalah bahwa meskipun ia mampu bertahan dan bertualang dalam menyerang, ia pada akhirnya unggul dalam kedua aspek tersebut.
Dia dapat keluar dari posisinya, namun tidak menawarkan posisi cerdas seperti Seamus Coleman maupun kecerdasan umpan silang Patterson.
Ini menunjukkan bahwa ia tidak mampu menembus pertahanan Everton dengan kepercayaan diri dan performa yang sangat rendah, meskipun perlu dicatat bahwa jalannya untuk bermain di tim utama dihalangi oleh kapten klub.
Seperti apa Lampard untuk menggantikannya di timnya?
Dalam jangka pendek, Everton belum tentu membutuhkan bala bantuan.
Performa Coleman meningkat menjelang akhir musim, sementara Patterson mengalami cedera parah menjelang debutnya di Liga Premier.
Bek kanan U-23 Kyle John (21) juga mengikuti beberapa sesi latihan tim utama.