Nissan bertaruh pada tenaga hibrida untuk meningkatkan penjualan Qashqai barunya yang tertunda, model mobil terlaris di Eropa.
Nissan telah menghilangkan mesin diesel dari Qashqai dan akan menawarkan SUV kompak tersebut dengan sistem penggerak hybrid e-Power untuk pertama kalinya di Eropa, bersama dengan versi hybrid ringan. Qashqai tidak akan memiliki versi model plug-in.
Produsen mobil tersebut akan meluncurkan SUV tersebut pada 18 Februari. Peluncuran online di saluran YouTube Nissan Eropa akan disertai dengan pengenalan mobil tersebut oleh para eksekutif senior dan pakar produk, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Nissan telah menunda dimulainya produksi Qashqai generasi ketiga, sebagian besar karena krisis virus corona Waktu keuangan dilaporkan pada bulan September, mengutip sumber perusahaan.
Peluncuran Qashqai terjadi hampir delapan tahun setelah Nissan meluncurkan model saat ini, yang telah kehilangan posisinya di segmen SUV kompak teratas Eropa karena pembeli bermigrasi ke crossover yang lebih baru.
Tahun lalu, penjualan Qashqai turun 38 persen menjadi 135.189 di Eropa, menurut peneliti pasar JATO Dynamics. Total penjualan Nissan di wilayah tersebut turun 27 persen menjadi 284.895. VW Tiguan menjadi SUV kompak terlaris, dengan volume turun 34 persen menjadi 173.627.
Nissan telah merilis foto teaser yang memperlihatkan salah satu lampu depan Qashqai baru. Sebuah video mengisyaratkan beberapa teknologi yang akan ditawarkan model baru ini, termasuk kursi pijat dan layar digital 12,3 inci. Nissan sebelumnya mengatakan SUV tersebut juga akan menawarkan tampilan head-up, Wi-Fi dalam mobil, pengisian daya telepon nirkabel, dan konektivitas yang ditingkatkan.
Model e-Power memadukan mesin bensin 1,5 liter dengan motor listrik. Motor memberi daya pada kendaraan setiap saat dan mesin mengisi baterai bila diperlukan.
Kebanyakan hibrida penuh yang tersedia di Eropa, misalnya Toyota, adalah hibrida paralel yang mesinnya dapat menggerakkan roda secara langsung.
Nissan mengatakan keuntungan dari sistem e-Power adalah pengemudi merasa seperti sedang mengendarai mobil listrik sepenuhnya. “Ini menggabungkan karakteristik akselerasi linier yang menyenangkan dan mulus dari sebuah kendaraan listrik, namun tanpa perlu mengisi daya,” kata Nissan dalam pernyataannya.
Output sistem e-Power adalah 187 hp, kata perusahaan itu.
Model e-Power yang akan mulai dijual tahun depan adalah model hybrid ringan yang menggunakan sistem 12 volt yang terhubung ke mesin bensin 1,3 liter turbocharged Nissan.
Dua varian bertenaga 138 hp dan 158 hp akan ditawarkan, dan pelanggan dapat memilih penggerak dua roda atau empat roda. Qashqai akan tersedia dengan transmisi manual atau, pada model bertenaga lebih tinggi, dengan transmisi otomatis CVT.