BERLIN – Audi terpaksa memangkas produksi karena kekurangan semikonduktor global, sehingga mempekerjakan 10.000 pekerja paruh waktu, Jerman Handelsblatt dilaporkan.
Menurut laporan tersebut, keputusan tersebut berdampak pada pekerja di fasilitas produksi utama perusahaan di Ingolstadt dan Neckarsulm. Perubahan di Ingolstadt mempengaruhi dua lini yang memproduksi sedan A3, A4 dan A5 dan akan berlaku pada akhir Mei.
Jalur perakitan untuk beberapa model di Neckarsulm akan dihentikan minggu depan, dan produsen mobil tersebut belum mengambil keputusan pada bulan Juni, kata seorang juru bicara kepada surat kabar tersebut.
Kekurangan semikonduktor yang sedang berlangsung telah memaksa pembatalan shift dan menggunakan jadwal kerja paruh waktu dalam beberapa bulan terakhir.
Audi bukan satu-satunya produsen mobil yang berjuang untuk memenuhi target produksi dalam menghadapi kemacetan chip global, yang telah memberikan dampak buruk bagi produsen mobil setelah banyak yang membatalkan pesanan ketika pabrik ditutup selama pandemi.
Kekurangan microchip telah menimbulkan masalah bagi produsen mobil mulai dari Jaguar Land Rover hingga Volkswagen Group, yang menyatakan akan menghentikan produksi kendaraan di kompleks Chattanooga selama dua minggu mulai 7 Juni karena kekurangan semikonduktor global.
Kekurangan chip juga memaksa produsen mobil untuk mengabaikan beberapa fitur kelas atas, termasuk sistem navigasi yang sudah diinstal sebelumnya, agar produksi tetap berjalan.
Jean-Marc Chery, CEO STMicroelectronics, salah satu produsen semikonduktor terbesar di Eropa, mengatakan Berita mobil Eropa defisit tersebut kemungkinan akan bertahan hingga tahun 2022.
Ia juga mengatakan STMicroelectronics berencana menggandakan kapasitas produksi wafernya di Eropa dalam lima hingga enam tahun ke depan untuk sektor otomotif dan industri.
Awal pekan ini, Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan keprihatinannya atas kurangnya keahlian UE dalam produksi komponen seperti chip dan baterai, yang antara lain penting untuk produksi kendaraan.
“Jika blok besar seperti UE tidak mampu menciptakan chip, saya tidak nyaman dengan hal itu,” katanya pada pertemuan puncak mengenai masa depan inovasi di Jerman. “Tidak baik jika Anda adalah negara mobil dan tidak dapat memproduksi komponen inti.”
Di Korea Selatan, Samsung Electronics, Hyundai Motor, pemerintah, dan asosiasi industri baru-baru ini sepakat untuk bergabung dalam upaya menanggapi kekurangan chip otomotif.
Komisaris Industri Eropa Thierry Breton mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg awal bulan ini bahwa Eropa harus mengubah pendekatannya yang “terlalu naif, terlalu terbuka” dalam hal desain dan manufaktur jika ingin menggandakan produksi chip di kawasan itu pada tahun 2030.